Minggu, 21 Juli 2013

Tutorial Aplikasi Blender

Tutorial Cara Membuat Meja Menggunakan Aplikasi Blender

            Pada kesempatan kali ini saya akan membuat sebuah Meja dengan menggunakan Aplikasi Blender yang telah saya dapat cara pembuatannya melalui praktikum Lab Ti yang telah saya ikuti sebelumnya. Pertama-tama, kita membutuhkan aplikasi blender tentunya yang harus kita install terlebih dahulu. Setelah kita install, maka kita running aplikasi tersebut. Tampilan pertama setelah kita merunning program tersebut terlihat bahwa sudah tersedianya sebuah bangun balok 3D. Jika kita ingin memulai semuanya dari awal, maka kita hapus bangun balok tersebut dengan menggunakan tombol Delete yang terdapat pada keyboard kita, atau menggunakan kombinasi keybord yaitu Shift + X. Setelah objek/ model balok tersebut kita hapus, maka untuk membuat sebuah objek baru kita dapat menklik Menu main toolbar Add (yang berada disebelah kanan Menu File) atau dengan kombinasi tombol keyboard Shift + A, lalu kita pilih objek apa saja yang ingin kita buat. Karena disini tujuan kita adalah membuat meja, maka kita membutuhkan sebuah objek berbentuk balok dari submenu Mesh (didalam Menu main toolbar Add) lalu kita pilih Cube seperti pada gambar berikut :

         Jika berhasil, maka akan muncul objek yang berbentuk balok. Selanjutnya kita akan memanipulasikan objek tersebut atau kita ubah objek tersebut menjadi sebuah papan (balok tipis dan memanjang (menjadi kubus)). Papan ini adalah komponen pertama untuk membuat meja. Cara mengubah atau memanipulasi objek tersebut menjadi papan ialah, pertama kita  ubah ukuran panjangnya menjadi lebih panjang (berpengaruh terhadap sumbu X atau sumbu Y), dan menipis (berkurang ketebalannya yang berpengaruh terhadap sumbu Z saja).
            Untuk Mengubah objek menjadi lebih panjang atau lebih lebar (perubahan ukuran), maka kita dapat menggunakan tombol keyboard S + X ((tekan tombol S terlebih dahulu, setelah itu baru kita tekan tombol X) perubahan ukuran yang berpengaruh terhadap sumbu X) atau kombinasi tombol keyboard  S + Y (perubahan ukuran yang berpengaruh terhadap sumbu Y), begitu pula dengan kombinasi tombol keyboard S + Z (perubahan ukuran yang berpengaruh terhadap sumbu Z (untuk ketebalan objek)). Jika kita hanya menggunakan tombol keyboard S saja, maka perubahan ukuran berpengaruh terhadap semua sumbu (X,Y,Z).
Untuk melihat sudut pandang objek yang akan kita ubah ialah dengan cara menekan tombol tengah pada mouse, lalu kita gerakkan atau kita atur sudut pandangnya. Dan cara yang lainnya adalah dengan menekan kombinasi tombol Ctrl + Numpad 3 (untuk sudut pandang sebelah kiri), tombol keyboard Numpad 3 (untuk sudut pandang sebelah kanan), kombinasi tombol keyboard Ctrl + Numpad 1 (untuk sudut pandang sebelah belakang), tombol keyboard Numpad 1 (untuk sudut pandang sebelah depan), kombinasi keyboard Ctrl + Numpad 7 (untuk sudut pandang sebelah bawah), dan tombol keyboard Numpad 7 (untuk sudut pandang sebelah atas).
Jika telah kita ubah ukuran panjangnya, maka objek tersebut berubah menjadi kubus, seperti pada gambar berikut ini :

            Setelah kita telah mengubah ukuran panjangnya (di gambar, ukurannya berubah terhadap sumbu Y yang digambarkan pada garis hijau atau panah hijau ), maka langkah selanjutnya kita mengubah ketebalannya menjadi lebih tipis menggunakan kombinasi tombol keyboard S + Z seperti pada gambar berikut ini :

            Jika sebuah komponen meja pertama yaitu berupa papan (berbentuk kubus yang tipis), maka selanjutnya kita membuat komponen meja kedua, yaitu berupa kaki kaki meja. Untuk membuat kaki kaki meja, kita membuat sebuah objek/model baru dengan cara klik Menu main toolbar Add, lalu pilih Mesh >> pilih Cube. Atau dengan menekan tombol kombinasi keyboard Shift + A. Setelah objek baru berhasil ditampilkan atau di masukkan (add) ke dalam layar, maka kita manipulasikan atau kita ubah bentuk balok tersebut menjadi bentuk kaki kaki pada meja (kubus berdiri). Jika sudah, cara untuk memindahkan objek/model ialah dengan menggunakan tombol keyboard G (perpindahannya berpengaruh terhadap semua sumbu (X,YZ,)), lalu kita pilih objek tersebut dengan mengklik tombol mouse sebelah kiri lalu kita taruh atau pindahkan di bawah papan meja tersebut. Jika kita ingin lebih rapih dalam perpindahan ataupun peletakan kaki kaki pada meja tersebut, kita dapat menggunakan kombinasi tombol keyboard G + X (berpengaruh terhadap sumbu X), G + Y (berpengaruh terhadap sumbu Y), dan G + Z (berpengaruh terhadap sumbu Z). Hasilnya dapat kita lihat sebagai berikut :

            Setelah itu, tinggal 3 kaki meja yang belum kita buat. Untuk membuat 3 kaki meja, maka 1 sampel kaki meja yang telah kita buat sebelumnya, kita duplikasikan dengan menggunakan kombinasi tombol keyboard Shift + D lalu kita perbanyak menjadi 3 buah kaki meja, dengan begitu ukuran kaki meja menjadi sama. Tetapi sebelumnya kita buat 1 kaki meja dari penduplikasian 1 buah kaki meja yang telah kita buat sebelumnya, dan kita pindahkan kearah sumbu Y (garis hijau atau panah hijau) agar penempatannya terlihat rapih. Seperti pada gambar berikut ini :

            Kemudian tersisa 2 kaki meja yang belum kita buat dengan cara duplikasikan 2 kaki meja (kita pilih keduanya dengan cara klik 1 kaki, lalu kita tahan tombol keyboard Shift, setelah itu kita klik 1 kaki berikutnya) yang telah kita buat sebelumnya, lalu kita geser 2 kaki tersebut kearah sumbu X (garis merah/panah merah) agar terlihat rapih. Hasilnya akan seperti pada gambar berikut ini :

           Setelah melakukan hal tersebut, dapat kita lihat bahwa bentuk kumpulan dari berbagai objek tersebut telah menyerupai meja. Sekarang tinggal kita gabungkan objek objek tersebut agar kita dapat dengan mudah mengubah ukuran meja tersebut, baik panjang maupun lebarnya dengan cara kita pilih semua objek yang ingin kita gabungkan dengan menggunakan kombinasi tombol keyboard Ctrl + J. Maka hasil akan seperti ini :
           
Jika meja tersebut ingin kita warnai agar terlihat lebih fresh dan menawan, maka sebelum kita gabungkan tiap tiap objek menjadi sebuah meja, kita warnai tiap tiap objek tersebut dengan warna yang sesuai dengan selera kita sendiri dengan cara kita klik icon Material yang berada pada sebelah kanan layar, lalu kita klik New. Seperti pada gambar berikut ini :
Setelah itu akan muncul submenu seperti Preview,Diffuse,Specular,Shading,Transparency, dll. Kita pilih submenu Diffuse, lalu kita klik pemilihan warnanya, lalu kita pilih warna sesuka kita. Seperti pada gambar berikut ini :

Selanjutnya kita warnai kaki kaki pada meja dengan warna pilihan sesuka kita. Jika telah diberi warna dengan mantap, maka kita gabungkan semua komponen komponen meja menjadi satu dengan cara menekan kombinasi tombol keyboard Ctrl + J. Maka contoh hasilnya (pemilihan warnanya adalah pemilihan warna saya sendiri) akan seperti berikut ini :

Setelah kita warnai dan kita gabungkan semua komponen komponen meja tersebut, maka terbentuklah objek meja yang kita inginkan dengan warna yang kita inginkan pula. Selanjutnya hasil akhirnya ialah objek tersebut kita renderingkan (cetak) ke dalam bentuk gambar yang memiliki resolusi yang cukup baik dengan cara klik Menu main Toolbar Render (disebelah kanan Menu main toolbar Add), lalu kita pilih Render Image atau dengan cara cukup kita menekan tombol keyboard F12. Seperti pada gambar berikut ini :

Setelah kita menklik Render Image, maka hasil renderingnya akan nampak seperti pada gambar berikut ini :
            Sekian penjelasan dari saya, jika ada kesalahan baik dalam penempatan kata, kosakata, kesulitan pemahaman kata, dll saya mohon maaf sebesar besarnya. Terima kasih :)

MEDIA TRANSMISI JARINGAN KOMPUTER

 Media Transmisi Jaringan Komputer

Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data. Dalam jaringan, semua media yang dapat menyalurkan gelombang listrik atau elektromagnetik atau cahaya dapat dipakaI sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman dan penerimaan data.
Media transmisi dapat dibagi menjadi dua kategori besar:
A. Guided (media kabel)
B. Unguided (media tanpa kabel).
A.  GUIDED (Media Kabel)
Media kabel terdiri atas:
1. Kabel twisted-pair
Kabel twisted pair (pasangan berpilin/berbelit) terdiri dari dua konduktor tembaga yang masing-masingnya memiliki isolasi yang dipilin bersamaan, dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan gangguan elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik danbicara silang (crosstalk) di antara pasangan kabel yang berdekatan.
Pada umumnya kabel twisted pair yang digunakan pada jaringan komunikasi adalah Unshielded twisted-pair (disingkat UTP), karena memang harganya yang relatif murah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. IBM juga memproduksi kabel twisted pair yang mereka sebut Shield Twisted Pair (STP). Kabel STP memiliki metal foil atau selubung penutup yang melindungi setiap pasangan konduktor terisolasi.
Kabel UTP ada 7 kategori, yaitu:
Kategori
Spesifikasi
Data Rate (Mbps)
Penggunaan
1
UTP digunakan pada jaringan telepon
< 0,1
Telepon
2
UTP awalnya digunakan pada T-Line
2
T-Line
3
Peningkatan CAT 2 digunakan pada jaringan LAN
10
LAN
4
Peningkatan CAT 3 digunakan pada jaringan Token Ring
20
LAN
5
Kawat kabel biasanya 24 AWG dengan jaket dan selubung diluarnya
100
LAN
5e
Pengembangan dari kategori 5 yang meliputi fitur tambahan untuk meminimalkan crosstalk dan interferensi elektromagnetik
125
LAN
6
Sebuah kategori baru dengan komponen yang datang dari produsen yang sama. Kabel harus diuji pada tingkat data 200-Mbps.
200
LAN
Di antara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category 5 (Cat5)merupakan kabel UTP yang paling populer digunakan dalam jaringan berbasis teknologiEthernet. Konektor yang digunakan pada kabel UTP dikenal dengan nama RJ-45.  Kabel UTP mempunyai 8 pin (4 pasang), yaitu:
PIN KE-
FUNGSI PIN
1
TD+
2
TD-
3
RD+
4
NC
5
NC
6
RD-
7
NC
8
NC
Pada standar IEEE 802.3af  10/100 DC on Spares (mode B), pin 4 dan 5 digunakan untuk tegangan DC positif, dan pin 7 dan 8 digunakan untuk tegangan DC negatif. Tegangan yang bisa dilewatkan adalah sebesar 50 V dan arus sebesar 360 mA. Karena menggunakan 2 pasang kabel, maka daya yang bisa dilewatkan pada kabel UTP adalah 50 V x 0,360 A x 2 =36 W.
Susunan Tipe Urutan Warna Kabel UTP :
Pin T568 A T568 B
123
4
5
6
7
8
Putih / HijauHijauPutih / Orange
Biru
Putih / Biru
Orange
Putih / Coklat
Coklat
Putih / OrangeOrangePutih / Hijau
Biru
Putih / Biru
Hijau
Putih / Coklat
Coklat
 
 
Konektor kabel RJ-45 memiliki tiga macam konfigurasi, sesuai dengan perangkat yang ingin dihubungkannya:
a. Straight Through Configuration
Kabel jenis ini biasa digunakan untuk menghubungkan perangkat jaringan dengan tingkat hierarki yang berbeda. Sebagai contoh adalah ketika kita menghubungkan PC ke jaringan komputer kita di kantor lewat switch. Tipe kabel jenis ini lebih umum digunakan dan relatif lebih mudah dalam penyusunan kabelnya saat memasang konektor RJ-45.
b. Cross Over Configuration
Kabel jenis ini biasa digunakan untuk menghubungkan dua perangkat jaringan dengan hierarki setingkat, sebagai contoh koneksi antara PC to PC, atau PC ke AP Radio, Router to router.
c. Kabel Rollover
Kabel jenis ini biasanya digunakan untuk mengakses router dengan PC/laptop kita. Konfigurasi kabel jenis ini cukup simpel karena kita tinggal membalik urutan kabel yang kita pasang di satu sisi. Misal kita menggunakan standar 568B (standar untuk kabel straight through), maka kita tinggal membalik urutan menjadi coklat untuk urutan pertama di ujung kabel yang lain.
Peralatan:
Peralatan yang dibutuhkan dalam membuat kabel jaringan dengan mempergunakan kabel UTP dan konektor RJ-45 adalah:
1. Crimping Tool Alat yang kita gunakan untuk memasang kabel jaringan. Peralatan ini yang banyak beredar dipasaran memiliki multi fungsi, diantaranya bisa memotong kabel, membuka bungkus kabel (jacket) dan menjepit kepala konektor. Crimping tool yang dikeluarkan oleh Panduit hanya berfungsi untuk menjepit kepala konektor agar kepala RJ-45 terhubung dengan kabel UTP.  
2. Cable Stripper – Digunakan untuk memotong jacket pelindung kabel dan juga bisa digunakan untuk memotong benang halus yang ada didalam kabel. Biasanya include dengan Crimping Tool. Yang jual terpisah juga ada.  
3. Cable Tester – Digunakan untuk menguji hasil pemasangan kabel sudah benar atau belum.  
2. Kabel koaksial
Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV. Disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel ini merupakan kabel yang paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan terhadap derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar .Ada 2 jenis yaitu RG-58 (10Base2) danRG-8 (10Base5 ). Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor. Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah lebih murah dari pada kabel fiber optic dan jarak jangkauannya cukup jauh dari kabel jenis UTP/STP yang menggunakan repeater sebagai penguatnya. Kekurangannya adalah susah pada saat instalasi, baik installasi konektor maupun kabel. Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan.
3. Kabel serat optik.
   
  1. Ada tiga jenis kabel fiber opticyang biasanya digunakan, yaitu single mode, multi modedan plastic optical fiber yang berfungsi sebagai petunjuk cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel lainnya. Daritransmitter receiver, yang mengubah pulsa elektronik ke cahaya dan sebaliknya, dalam bentuk light-emitting diode ataupun laser. Kabel fiber optic single mode merupakan fiber glass tunggal dengan diameter 8.3 sampai 10 mikrometer, memiliki satu jenis transmisi yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak jauh, dan membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektrum yang lebih kecil. Kemampuan kabel jenis single mode dalam mengantarkan transmisi adalah 50 kali lebih cepat dari kabel jenis multimode, karena memiliki core yang lebih kecil sehingga dapat menghilangkan setiap distorsi dan pulsa cahaya yang tumpang t indih. Kabel fiber optic multimode terbuat dari fiberglassdengan diameter lebih besar, yaitu 50 sampai dengan 100 mikrometer yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak menengah. Apabila jarak yang ditempuh lebih dari 3000 kaki, akan terjadi distorsi sinyal pada sisi penerima yang mengakibatkan transmisi data menjadi tidak akurat. Sedang plastic optical fiber adalah kabel berbasis plastik terbaru yang menjamin tingkat performa yang sama dengan fiber glass dalam jarak pendek dengan biaya yang jauh lebih murah. Saat ini, fiber optic telah digunakan sebagai standar kabel data dalam biding physical layertelekomunikasi atau jaringan, seperti perangkat TV kabel, juga sistem keamanan yang menggunakanClosed Circuit Television (CCTV), dan lain sebagainya Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan ukuran yang sangat kecil (skala mikron).Biasanya dikenal dengan nama fibre optic (serat optic).Data yang dilewatkan pada medium ini dalam bentuk cahaya (laser atau inframerah).
  2. Satu buah kabel fibre optic terdiri atas dua fiber,satu berfungsi untuk Transmit (Tx) dan satunya untukReceive (Rx) sehingga komunikasi dengan fibre optic bisa terjadi dua arah secara bersama-sama (full duplex).
B. UNGUIDED (Media Tanpa Kabel/Wireles)
Media media tanpa kabel/wireless terdiri atas:
1. Gelombang radio
2. Gelombang mikro
3. Infra red