Soal!
11.
Carilah di internet tentang cara men-solder
yang benar (lebih baik yang ada gambarnya)
22.
Carilah informasi di internet bagaimana cara
mengecek kapasistor apakah dalam kondisi baik/buruk dengan menggunakan
Multitester
33.
Terangkan tentang transistor dan kaki-kaki
pada transistor(disertai gambar)!
44.
Carilah informasi di internet bagaimana cara
mengecek transistor apakah masih dalam kondisi baik/buruk!
55.
Bagaimana cara mengecek/mengetahui kapasitas
menggunakan Multimeter komponen berikut:
a.
Resistor
b.
Kapasitor
c.
Transistor
Jawab:
1
1.Persiapan Penyolderan
Ujung solder atau ada yang menyebutnya paku solder memiliki peranan penting
dalam tahap penyolderan, untuk itu sangat dianjurkan untuk memilih ujung solder
yang dilapisi (disepuh) besi atau baja selain lebih tahan lama juga lebih mudah
dalam pemeliharaannya dari pada ujung solder tembaga telanjang tanpa disepuh.
Ujung solder yang dilapis besi tidak boleh diampelas atau dikikir karena hal
tersebut dapat mengikis/merusak lapisan besinya.
Ujung tembaga tanpa pelapis alias telanjang harus benar-benar terpelihara
dengan baik, bersih dan berlapis timah. Bila terdapat lapisan-lapisan kerak
hitam maka harus segera dikikir atau diampelas sehingga ujungnya menjadi bersih
dan licin. Ujung solder yang kotor akan mempersulit rambatan panas dan sulit
dalam penyolderan. Periksa dudukan ujung solder dari kemungkinan longgar, jika
longgar segera kecangkan sehingga effisiensi panas dan rambatan panasnya lebih
terjamin.
Lapisi ujung solder dengan timah saat proses pemanasan dimulai, hal ini
untuk menjaga agar ujung solder tetap bersih. Siapkan lap anti panas untuk
membersihkan ujung solder yang sewaktu-waktu bisa kotor oleh lapisan-lapisan
oksid yang akan muncul saat dilakukan penyolderan. Jangan pernah menggunakan
batu salmiak dalam membersihkan ujung solder karena hal ini dapat merusak ujung
solder dan meninggalkan sisa endapan disekitar titik solderan.
Jika ujung solder dari tembaga telanjang tanpa lapisan besi maka setiap melakukan
penyolderan akan mengikis tembaga berupa butiran halus yang ikut menempel pada
PCB dan lama kelamaan pada ujung solder akan terbentuk kawah. Ampelas atau
kikirlah lagi hingga ujung solder menjadi licin dan lapisi kembali dengan
timah.
Gunakanlah jenis timah solder berkualitas yang terdiri dari campuran timah dengan titik lebur rendah dan mengandung kolophonium sebagai cairan solder. Timah dipasarkan dalam bentuk kawat kecil dengan diamater beragam dan digulung. Jangan sekali-kali menggunakan jenis kawat timah yang tidak berkualitas karena akan merusak kualitas penyolderan, sehebat apapun kita menyolder, sebagus apapun solder yang digunakan dan sekuat apapun PCB jika timah yang digunakan jelek maka hasil solderan pun tetap jelek dan tentunya kualitas akhir rangkaian elektronik yang mengecewakan.
Gunakanlah jenis timah solder berkualitas yang terdiri dari campuran timah dengan titik lebur rendah dan mengandung kolophonium sebagai cairan solder. Timah dipasarkan dalam bentuk kawat kecil dengan diamater beragam dan digulung. Jangan sekali-kali menggunakan jenis kawat timah yang tidak berkualitas karena akan merusak kualitas penyolderan, sehebat apapun kita menyolder, sebagus apapun solder yang digunakan dan sekuat apapun PCB jika timah yang digunakan jelek maka hasil solderan pun tetap jelek dan tentunya kualitas akhir rangkaian elektronik yang mengecewakan.
Proses Penyolderan
Jika hal diatas sudah dipahami dan dipersiapkan maka mari lanjutkan pada
tahap penyolderan. Perhatikan dengan seksama tahapan dibawah ini dan hal-hal
yang harus dilakukan selama tahap penyolderan.
1. Bersihkan PCB dan Kaki Komponen
Bersihkan bagian-bagian yang akan disolder baik itu PCB maupun kaki
komponen elektronika dengan ampelas halus atau pisau sehingga lapisan-lapisan
cat, gemuk atau oksida tersingkirkan. Bila menggunakan kawat montase berisolasi
(misal; kawat email) maka kelupaslah dulu isolasinya sepanjang 6-7mm kemudian
ujung kawat dilapis dengan timah.
2. Memasukan Komponen Elektronika pada PCB
Kawat kaki komponen dimasukan pada lubang PCB dan bengkokan dengan tang
sehingga terdapat pengait mekanis untuk menjaga posisi komponen. Ujung kawat
yang berdiameter besar harus dipasang sedemikian rupa sehingga penyolderan
dapat dilakukan dengan baik.
3. Mengatur Posisi PCB
Aturlah posisi
PCB dan titik solderan sehingga cairan timah dapat mengalir sendiri ke titik
yang diinginkan dengan bantuan gravitasi bumi.
4. Memanaskan PCB dan Kaki Komponen
Letakan bagian datar dari ujung solder ke sisi yang lebar pada PCB sehingga
penyaluran panas terjadi melalui permukaan yang paling luas.
5. Menambahkan Timah pada Titik Solderan
Berikan timah pada titik solderan dan usahakan lapisan kolophonium lebih dulu
mencair baru kemudian timah. Jumlah timah yang dilebur pada titik solderan
tidaklah harus memenuhi lingkaran pad PCB.
6. Menarik Timah Solder
Setelah jumlah timah yang meleleh dirasa cukup, singkirkan timah dari titik
solderan. Tahan ujung solder pada titik solderan sampai timah meresap pada
semua bagian solderan. Setelah itu tarik ujung solder dari titik solderan dan
biarkan beberapa saat untuk proses pendinginan.
7. Mendinginkan Titik Solderan
Selama pendinginan, titik penyolderan tidak boleh terguncang untuk
menghindari penyolderan dingin. Penyolderan dingin dapat dilihat dari permukaan
timah pada titik solderan yang menjadi buram.
8. Penyolderan Dingin
Penyolderan dingin juga dapat terjadi akibat ujung solder yang kurang
panas, terlalu cepat ditarik dari titik penyolderan dan kualitas timah yang
jelek. Timah terlihat menempel berupa tetesan pada PCB, solderan seperti ini
sangatlah rapuh.
9. Perbaikan Solderan Dingin
Penyolderan
dingin bisa saja terjadi maka untuk mengatasinya lakukan pemanasan menggunakan
ujung solder pada titik solderan yang akan diperbaiki kemudian tambahkan timah
hingga timah meresap pada titik solderan. Ketika dingin pastikan permukaan
titik solderan licin dan mengkilap.
2. Sebenarnya
tujuan daripada pengukuran kapasitor / kondensator elektrolit atau Elcoadalah
untuk mengetahui keadaan daripada kapasitor / kondensator itu apakah bocor atau
rusak atau masih baik. Dan nilai kapasitor/ kondensator elektrolit atau Elco
bisa kita baca pada badannya. Selanjutnya langkah-langkah pengujian kapasitor /
kondensator elektrolit atau Elco ini adalah sebagai berikut :
1. Pertama-tama putarlah saklar multimeter pada posisi R (R x 1) atau sesuai dengan yang kita kehendaki.
2 Multimeter boleh distel pada nol Ohm atau tidak.
3. Kabel yang hitam ditempelkan pada kaki (+) dan kabel yang merah ditempelkan pada kaki (-) kapasitor / kondensator elektrolit atau Elco.
4. Kemudian selanjutnya perhatikanlah gerakan jarum multimeter pada skala :
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan kembali ke kiri (seperti semula) berarti kapasitor / kondensator baik
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan kembali ke kiri tetapi tidak penuh berarti kapasitor / kondensator itu setengah rusak atau aus
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan berhenti maka kapasitor / kondensator itu bocor
- Bila jarum itu tidak bergerak sama sekali maka berarti kapasitor / kondensator itu sudah putus sama sekali .
1. Pertama-tama putarlah saklar multimeter pada posisi R (R x 1) atau sesuai dengan yang kita kehendaki.
2 Multimeter boleh distel pada nol Ohm atau tidak.
3. Kabel yang hitam ditempelkan pada kaki (+) dan kabel yang merah ditempelkan pada kaki (-) kapasitor / kondensator elektrolit atau Elco.
4. Kemudian selanjutnya perhatikanlah gerakan jarum multimeter pada skala :
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan kembali ke kiri (seperti semula) berarti kapasitor / kondensator baik
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan kembali ke kiri tetapi tidak penuh berarti kapasitor / kondensator itu setengah rusak atau aus
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan berhenti maka kapasitor / kondensator itu bocor
- Bila jarum itu tidak bergerak sama sekali maka berarti kapasitor / kondensator itu sudah putus sama sekali .
1.
langkah-langkah pengujian kapasitor /
kondensator elektrolit atau Elco ini adalah sebagai berikut :
1. Pertama-tama putarlah saklar multimeter pada posisi R (R x 1) atau sesuai dengan yang kita kehendaki.
2 Multimeter boleh distel pada nol Ohm atau tidak.
3. Kabel yang hitam ditempelkan pada kaki (+) dan kabel yang merah ditempelkan pada kaki (-) kapasitor / kondensator elektrolit atau Elco.
4. Kemudian selanjutnya perhatikanlah gerakan jarum multimeter pada skala :
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan kembali ke kiri (seperti semula) berarti kapasitor / kondensator baik
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan kembali ke kiri tetapi tidak penuh berarti kapasitor / kondensator itu setengah rusak atau aus
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan berhenti maka kapasitor / kondensator itu bocor
- Bila jarum itu tidak bergerak sama sekali maka berarti kapasitor / kondensator itu sudah putus sama sekali.
1. Pertama-tama putarlah saklar multimeter pada posisi R (R x 1) atau sesuai dengan yang kita kehendaki.
2 Multimeter boleh distel pada nol Ohm atau tidak.
3. Kabel yang hitam ditempelkan pada kaki (+) dan kabel yang merah ditempelkan pada kaki (-) kapasitor / kondensator elektrolit atau Elco.
4. Kemudian selanjutnya perhatikanlah gerakan jarum multimeter pada skala :
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan kembali ke kiri (seperti semula) berarti kapasitor / kondensator baik
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan kembali ke kiri tetapi tidak penuh berarti kapasitor / kondensator itu setengah rusak atau aus
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan berhenti maka kapasitor / kondensator itu bocor
- Bila jarum itu tidak bergerak sama sekali maka berarti kapasitor / kondensator itu sudah putus sama sekali.
23.Transistor adalah alat semikonduktor
yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung
(switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.
Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus
inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik
yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Transistor
through-hole (dibandingkan dengan pita ukur sentimeter)Pada umumnya, transistor memiliki 3
terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu
terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang
lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus
output Kolektor.Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia
elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier
(penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil
(stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat
dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori
dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.
14. .
Baik / tidaknya resistor
pada papan PCB dapat diukur dengan
menggunakan Ohm meter. Ukur komponen yang dianggap
rusak, jika hasil pengukuran menunjukkan nilai lebih besar
terhadap nilai pada kode warna resistor tersebut dapat
maka resistor tersebut rusak. Pada
pengecekan ini rangkaian televisi tidak
mendapat tegangan.Resistor yang rusak pada
umumnya resistor sebagai fuse ( Fuse Resistor
= FR ) yang nilaianya dibawah 10 Ohm yang terletak pada
output tegangan sumber. FR rusak berdasarkan
hasil pengukuran tegangan , tegangan yang terukur pada
kapasitor tidak ada tegangan nol Volt.Dan
resistor dengan nilai diatas 100K Ohm pada
umumnya dilewati tegangan tinggi. resistor bias
transistor switching pada catu daya dengan
tegangan 300V DC,pada tegangan screen ( G 2 ) dengan
tegangan 1000VDC.
55. a.Resistor
Cara
lain untuk mengetahui besarnya nilai satuan Ohm sebuah resistor adalah
mengukurnya dengan Multimeter. Perhatikan gambar di bawah ini. Saklar jangkauan ukur pada posisi Ω, batas ukur (range) berada pada posisi x1, x10 atau kΩ.
b. kapasistor
Kapasitor
adalah komponen elektronik yang dirancang untuk dapat menyimpan dan membuang
Tegangan Arus Listrik Searah (Direct Current Voltage/DCV).
Kapasitor
terbagi dalam dua jenis. Pertama, kapasitor yang memiliki kutub positip (+) dan
negatip (-). Dalam teknik elektronika disebut kapasitor polar (polarised
capacitor). Kedua, kapasitor yang tidak memiliki kutub positip (+) dan negatip
(-). Disebut kapasitor non polar (unpolarised capacitor).
Hal
penting yang perlu diperhatikan dalam mengukur kapasitor polar adalah ;
a. Kabel penyidik (probes) positip (+)
yang berwarna merah diletakkan pada kaki kapasitor yang bertanda positip (+).
b. Kabel penyidik (probes) negatip (-)
yang berwarna hitam diletakkan pada kaki
kapasitor yang bertanda negatip (-).
c.
Saklar jangkauan ukur pada
posisi Ω, batas
ukur (range) berada pada posisi x1, x10 atau kΩ, sesuai kebutuhan.
d. Untuk kapasitor non
polar (unpolarised) kedua kabel penyidik (probes) dapat diletakkan secara
sembarang (acak) ke kaki kapasitor. Lihat gambar di bawah ini.
c. Transistor
Konsep dioda pada transistor penting untuk dipahami
dengan baik, karena erat kaitannya dengan penggunaan
Multimeter dalam mengukur nilai
satuan Ohm dari transistor (baca kembali uraian materi tentang baterai pada Multimeter).
Hal
yang perlu diingat ketika mengukur transistor dengan Multimeter adalah :
a. Pada transistor tipe PNP kabel penyidik
(probes) warna merah (+) selalu diletakkan pada kaki Basis, kabel penyidik
(probes) warna hitam (-) diletakkan secara bergantian di kaki Emitor dan
Kolektor.
b. Pada transistor tipe NPN kabel
penyidik (probes) warna hitam (-) selalu diletakkan pada kaki Basis, kabel
penyidik (probes) warna merah (+) diletakkan secara bergantian di kaki Emitor
dan Kolektor.
c. Saklar jangkauan ukur berada pada posisi Ohm (Ω) dan batas ukur (range) berada pada posisi x1, x10,
atau x1kΩ, sesuai kebutuhan. Lihat gambar di bawah ini.